Kamis, 15 April 2010

Just Smile !!!


Rahasia panjang umur ternyata bisa sesederhana merekahnya sebuah senyuman. Semakin lebar senyum dan semakin dalam lipatan di sekitar mata Anda ketika tersenyum, semakin besar pula kemungkinan Anda untuk hidup lebih lama.

Kaitan antara senyum dan umur panjang ini diungkapkan oleh peneliti dalam riset yang dimuat di jurnal Psychological Science. Temuan baru ini menambah bukti lain bahwa hidup dengan kebahagiaan dan gembira memberi pengaruh kuat bagi kualitas kesehatan dan harapan hidup.

Peneliti percaya, lebarnya senyuman dan dalamnya kerutan di sekitar mata adalah cermin positif dari hidup seseorang yang dapat diterjemahkan dalam kesehatan jangka panjang yang lebih baik.

Kesimpulan ini merupakan hasil studi terhadap foto-foto berusia tua. Para ahli dari Wayne State University, Michigan, meneliti 230 gambar pemain liga bisbol yang dicetak dengan data registrasi tahun 1952. Daftar ini memuat semua profil dan statistik pemain, seperti tanggal lahir, berat, status perkawinan, dan karier.

Para ahli lalu membuat peringkat pemain berdasarkan bentuk senyuman. Ada kelompok pemain yang tak tersenyum sama sekali, tersenyum parsial (sebagian otot di sekitar mulut saja yang aktif), serta tersenyum lebar (ditandai tawa lepas dengan gigi yang tampak, pipi yang naik, dan lipatan di sekitar mata).

Foto-foto ini lalu dibandingkan dengan usia dan harapan hidup setiap pemain. Hasil analisis menunjukkan, 184 pemain tercatat sudah meninggal. Mereka yang masuk kategori "tanpa senyum" hidup dengan usia rata-rata 72,9 tahun.

Di antara kelompok "senyum parsial', harapan hidupnya rata-rata mencapai 75 tahun. Adapun mereka yang senyumnya paling lebar memiliki usia rata-rata 79,9 tahun atau tujuh tahun lebih panjang dari rekannya yang "jarang senyum".

Riset juga menemukan bahwa "senyuman palsu" tidak akan memberikan manfaat yang sama karena penambahan angka harapan hidup hanya terlihat pada pemain yang memiliki senyuman asli yang dikenal dengan Duchenne smiles.

Senyuman Duchenne mengaktifkan sekelompok otot di sekitar mulut dan mata. Istilah ini dimunculkan oleh seorang ahli saraf pada abad ke-19. Senyuman ini berbeda dengan senyum palsu yang hanya melibatkan otot di sekitar mulut.

Jadi mulai saat ini, tersenyumlah dengan lepas agar Anda tetap sehat dan panjang umur!!!

Cara paling baik agar si kecil tidak selalu merengek

Saat menginginkan sesuatu, biasanya si kecil merengek. Tapi, akan menjadi tidak baik jika si kecil menjadikan rengekan sebagai "senjata" untuk selalu mendapatkan keinginannya.

Umumnya, anak mulai sering merengek di usia 4 tahun ke atas. Hal terpenting yang Anda ketahui adalah jangan pernah membiarkan si kecil menjadikan rengekan sebagai kebiasaan. Atasi masalah ini dengan empat cara berikut.

1. Jangan luluh dengan rengekan

Cara paling baik agar si kecil tidak selalu merengek adalah dengan tidak mendengarkannya, jika ia tidak berbicara dengan jelas. Saat si kecil mulai merengek, katakan padanya untuk berbicara dengan baik dan mintalah dengan tegas padanya untuk menghentikan rengekan.

Jangan mendengarkan apa yang ia katakan sebelum ia menyampaikannya dengan baik. Hal ini tidak hanya untuk menghentikan rengekannya tetapi juga melatihnya untuk berkomunikasi dengan baik.

2. Tunjukkan nada suara yang tepat

Pilih waktu yang tepat untuk menunjukkan mengapa merengek itu tidak baik dilakukan. Kuncinya adalah untuk memastikan si kecil tahu perbedaan antara suara merengek dan nada berbicara normal.

Tunjukkan padanya nada suara yang normal saat meminta sesuatu atau berbicara. Hal ini sangat penting agar si kecil tahu bagaimana berbicara yang benar dan mengungkapkan keinginan tanpa harus merengek.

3. Hargai usahanya

Jika Anda terus-menerus memberitahunya untuk mengurangi dan menghentikan rengekan, ia pasti akan berusaha untuk melakukannya. Upaya apapun yang dilakukannya meskipun belum sesuai yang dicontohkan, harus Anda hargai.

Apalagi jika si kecil sudah bisa mengurangi rengekannya tidak sesering sebelumnya. Berikanlah pujian, hal itu akan memotivasinya untuk berbicara dan berkomunikasi dengan baik.

4. Konsekuensi

Apabila Anda sudah memberitahunya berkali-kali dan ia tetap melakukan rengekan, harus ada konsekuensinya. Anda bisa memberikannya hukuman dengan mengurangi waktunya untuk menonton televisi atau tidak mendengarkannya sama sekali saat ia merengek.

Tapi, jangan "menyerah" untuk memberitahunya kalau merengek itu tidak baik dan ada konsekuensinya jika hal itu terus dilakukan.

" Jurus Jitu Atasi Rengekan Si Kecil "


Saat menginginkan sesuatu, biasanya si kecil merengek. Tapi, akan menjadi tidak baik jika si kecil menjadikan rengekan sebagai "senjata" untuk selalu mendapatkan keinginannya.

Umumnya, anak mulai sering merengek di usia 4 tahun ke atas. Hal terpenting yang Anda ketahui adalah jangan pernah membiarkan si kecil menjadikan rengekan sebagai kebiasaan. Atasi masalah ini dengan empat cara berikut.

1. Jangan luluh dengan rengekan

Cara paling baik agar si kecil tidak selalu merengek adalah dengan tidak mendengarkannya, jika ia tidak berbicara dengan jelas. Saat si kecil mulai merengek, katakan padanya untuk berbicara dengan baik dan mintalah dengan tegas padanya untuk menghentikan rengekan.

Jangan mendengarkan apa yang ia katakan sebelum ia menyampaikannya dengan baik. Hal ini tidak hanya untuk menghentikan rengekannya tetapi juga melatihnya untuk berkomunikasi dengan baik.

2. Tunjukkan nada suara yang tepat

Pilih waktu yang tepat untuk menunjukkan mengapa merengek itu tidak baik dilakukan. Kuncinya adalah untuk memastikan si kecil tahu perbedaan antara suara merengek dan nada berbicara normal.

Tunjukkan padanya nada suara yang normal saat meminta sesuatu atau berbicara. Hal ini sangat penting agar si kecil tahu bagaimana berbicara yang benar dan mengungkapkan keinginan tanpa harus merengek.

3. Hargai usahanya

Jika Anda terus-menerus memberitahunya untuk mengurangi dan menghentikan rengekan, ia pasti akan berusaha untuk melakukannya. Upaya apapun yang dilakukannya meskipun belum sesuai yang dicontohkan, harus Anda hargai.

Apalagi jika si kecil sudah bisa mengurangi rengekannya tidak sesering sebelumnya. Berikanlah pujian, hal itu akan memotivasinya untuk berbicara dan berkomunikasi dengan baik.

4. Konsekuensi

Apabila Anda sudah memberitahunya berkali-kali dan ia tetap melakukan rengekan, harus ada konsekuensinya. Anda bisa memberikannya hukuman dengan mengurangi waktunya untuk menonton televisi atau tidak mendengarkannya sama sekali saat ia merengek.

Tapi, jangan "menyerah" untuk memberitahunya kalau merengek itu tidak baik dan ada konsekuensinya jika hal itu terus dilakukan.

Selasa, 13 April 2010

"Say Thank's Please"



Kadang kala hal-hal kecil justru membuat hubungan Anda dan pasangan makin erat. Misalnya saja saling mengucapkan terima kasih. Dengan mengucapkan terima kasih, rasa kepuasan kita kepada pasangan juga akan meningkat.

Ungkapan syukur dan terima kasih, bila disampaikan dengan tulus, akan meningkatkan kekuatan sebuah hubungan. Demikian menurut Nathaniel Lambert, pakar psikologi dalam jurnal Psychological Science.

"Saat kita mengekspresikan rasa terima kasih kepada seseorang, kita akan lebih fokus pada hal-hal baik yang telah dilakukan orang itu kepada kita. Hal ini akan membuat kita lebih fokus pada hal-hal positif dalam hubungan Anda dan dia," ujar Lambert.

Dalam penelitian yang dilakukan Lambert diketahui, mayoritas responden yang mengungkapkan rasa terima kasih mereka kepada orang terdekatnya merasa hubungannya menjadi lebih kuat. "Orang yang mendapat ungkapan terima kasih juga akan tergerak untuk melakukan hal yang sama," katanya.

Lambert menjelaskan, dalam kehidupan modern saat ini, kita cenderung berkutat dengan keuntungan pribadi. "Kita sering mencari-cari apa yang belum orang lakukan untuk kita. Di sinilah pentingnya ucapan terima kasih karena ia bisa mengubah fokus negatif menjadi positif," tuturnya.

Nah, bagaimana dengan Anda, apakah ucapan terima kasih sudah jadi barang langka dalam kehidupan dengan pasangan?

Rabu, 07 April 2010

"KARAKTER SEKSUAL WANITA DARI BUAH"





Pisang, Wanita yang gemar memakan pisang dapat diklasifikasikan sebagai wanita yang besar nafsu seksualnya, baginya kehidupan rumah tangga tanpa seks hanyalah kehampaan, pokoknya tiada hari yang terlewati tanpa olah asmara. Lelaki yang memiliki isteri jenis ini haruslah selalu menjaga stamina tubuhnya.

Apel, Wanita yang gemar makan buah apel, amat gemar menjaga tubuh dan organ seksualnya. Jarang lelaki yang dapat berpaling darinya.

Pepaya, Wanita yang suka sekali makan buah pepaya, biasanya tubuhnya akan tumbuh subur, dan agak malas menjaga keserasian tubuhnya. Hm, sepertinya Anda harus memotivasinya!

Semangka, Wanita yang gemar memakan buah semangka adalah tipe yang tertutup bahkan menabukan untuk membicarakan hubungan badan di depan umum. Baginya hubungan badan adalah sesuatu yang sangat pribadi. Ini bukan hal buruk, Anda pun tak perlu gamang karenanya. Bila tahu jurus untuk menaklukannya, maka ia pasti akan mendapatkan kehangatan dan sekaligus pelayanan yang amat luar biasa.

Terong, Dalam olah asmara, tipe wanita seperti ini sangat dingin, bahkan sampai frigid. Hanya lelaki yang benar-benar ahli yang mampu mengobarkan gairah seksualnya. Menghadapi wanita semacam ini, diperlukan kesabaran, kelembutan dan rayuan maut.

Bengkoang, Tipe wanita seperti ini memiliki kulit yang sangat mulus dan putih berkilau. Ia sangat apik dalam menjaga parasnya. Sayangnya, ia merupakan tipe wanita yang sangat tertutup dalam masalah seksual, gairahnya pun sedang-sedang saja.

Jeruk, Meski kata-katanya sering nyelekit dan ketus, wanita tipe ini memiliki nafsu yang sangat besar. Bila Anda sudah merebut hatinya, dan mampu membangkitkan gairah seksualnya, ia akan bertekuk lutut. Wanita seperti ini amat suka dengan permainan sapuan lidah di sekujur tubuhnya.

Durian, Meski selintas wanita tipe ini terkesan keras dan acuh, bahkan kadang terkesan sulit untuk didekati, namun bila ada lelaki yang mampu menaklukannya maka ia sangatlah romantis di dalam urusan bercinta.

Kelapa Muda, Karena perasaanya amat sensitif, sebagai pasangan Anda harus ekstra hati-hati di dalam menjaga perasaannya. Selain itu hatinya sangat kecil, penakut dan pasif, namun bila ada lelaki yang berhasil menaklukan wanita tipe putri keraton ini, maka dapat dipastikan ia akan mendapatkan paduan pelayanan seksual yang menyentuh perasaan dan lembut.

Nangka, Hati-hati dengan wanita tipe seperti ini, sekali lelaki jatuh ke pelukannya, maka dapat dipastikan ia akan sulit lepas darinya. Pesonanya seolah memiliki daya perekat yang amat luar biasa bagaikan Lem Super Glue. Ia adalah tipe wanita penakluk lelaki, meski kadang wajahnya biasa saja, namun yang dapat membuat lelaki bertekuk lutut adalah permainan seksualnya yang amat luar biasa.

Wortel, Tipe wanita seperti ini biasanya memiliki daya pikat di matanya, kadang tampak jernih berkilau, dan sesekali tampak sayu, mengundang gairah...

" Kebiasaan Buruk Yang Baik Untuk Kesehatan"

Jangan mudah marah, karena bisa meningkatkan tekanan darah tinggi.Jangan sering minum minuman bersoda, karena bisa merusak gigi dan menyebabkan kegemukan."

Kita pasti pernah atau bahkan sering mendengar nasihat-nasihat seperti di atas, untuk menghentikan kebiasaan buruk kita. Memang yang namanya kebiasaan buruk pastilah merugikan bagi kita, namun berdasarkan penelitian, tidak semua kebiasaan buruk itu merugikan. Ada beberapa kebiasaan buruk yang justru baik untuk kesehatan. Berikut adalah beberapa kebiasaan buruk yang baik untuk kesehatan.

Marah : baik untuk menjaga tekanan darah.
Kita sudah terbiasa diperingatkan untuk menahan amarah karena bisa menyebabkan Tekanan Darah Tinggi (hipertensi), tetapi sekarang hal itu tidak berlaku karena melepaskan amarah memberikan keuntungan bagi kesehatan.

Peneliti dari Carnegie Mellon University di Pittsburgh menemukan bahwa orang yang segera merespon sesuatu hal yang menjengkelkan (yang bisa menyebabkan stress) dengan kemarahan, mampu menjaga tekanan darah tetap normal dan mensekresi sedikit kortisol (hormon penyebab stress) daripada orang-orang yang merespon dengan rasa takut dan memendam perasaan mereka.

Permasalahannya hanya pada bagaimana seharusnya bereaksi terhadap situasi. Menunjukkan tingkat kemarahan yang proporsional, membantu anda mengembangkan perasaan untuk meningkatkan kontrol dan optimisme. Hal ini tidak terjadi pada perasaan takut atau frustasi, yang justru meningkatkan pengeluaran kortisol. Dimana seringnya stress pada tingkat tertentu bisa menyebabkan penyakit jantung.

Pada penelitian tersebut, psikolog Jennifer Lerner meneliti pada 92 siswa dengan memaksa mereka untuk mengerjakan tugas-tugas yang sangat sulit dan dibawah tekanan. Kemudian peneliti merubah peraturan beberapa kali selama test. Jika jawaban salah, maka tugas harus dikerjakan kembali dari awal, sehingga menyebabkan frustasi.

Kemudian data dicatat, dengan menggunakan kamera video untuk merekam ekspresi wajah siswa, dan peneliti mengidentifikasi tasa takut, kemarahan, dan rasa tidak nyaman. Peneliti juga mencatat tekanan darah, denyut nadi, dan sekresi kortisol.

Hasilnya, siswa-siswa yang wajahnya menunjukkan rasa takut selama test, peningkatan tekanan darah dan sekresi kortisol lebih tinggi dibandingkan dengan siswa-siswa yang marah.

Video Games : meningkatkan metabolisme.
Meskipun dipersalahkan sebagai salah satu penyebab obesitas, bermain video games bisa benar-benar membantu kebugaran dan menurunkan berat badan. Para ilmuwan di University of Miami melakukan penelitian pada 21 anak yang diberikan permainan Tekken 3 (salah satu games pada Sony Playstation).

Pada penelitian tersebut tampak bahwa selama permainan, jantung berdenyut lebih cepat, mereka menggunakan lebih banyak energi dan mulai bernapas lebih cepat. Salah satu peneliti, Dr. Arlette Perry, menyimpulkan bahwa bermain video games bisa memiliki efek positif pada kesehatan. Menurutnya, video games lebih baik daripada hanya duduk menonton televisi.

Mengumpat : mengurangi rasa sakit.
Pada jaman dahulu, operasi yang dilakukan tanpa adanya anestesi, pasien menggigit sebatang kayu untuk mengurangi rasa sakit. Cara ini memang sedikit mengurangi rasa sakit, yang dibuktikan pada penelitian. Namun menurut para peneliti di Keele University, pasien lebih bisa menahan rasa sakit ketika mereka mengumpat atau memaki-maki dari pada menggunakan kata-kata non-ofensif.

Dr. Richard Stephens, seorang dosen psikologi yang menjadi salah satu peneliti, mengatakan bahwa mengumpat berhubungan dengan respon adrenalin. Ditemukan juga pada orang yang sedang mengumpat memiliki detak jantung yang tinggi, sehingga meningkatkan agresifitas mereka. Peningkatan agresifitas telah terbukti mengurangi kepekaan seseorang terhadap rasa sakit.

Dalam penelitian pada 64 mahasiswa yang tangannya direndam dalam bak berisi air es, mereka diperbolehkan untuk mengumpat dengan kata-kata yang ofensif, kemudian tugas diulangi lagi dengan menggunakan kata-kata yang non-ofensif. Ditemukan hasil, bahwa mereka yang mengumpat dengan kata-kata yang ofensif mampu mempertahankan tangan mereka rata-rata 40 detik lebih lama. Ketika ditanya tentang rasa sakit yang dirasakan, mereka juga menilai rasa sakitnya lebih ringan.

Bermalas - malasan : menambah beberapa tahun kehidupan anda.
Ahli Kesehatan Masyarakat, Profesor Peter AXT, mengatakan bahwa seseorang yang bangun pagi-pagi dan menyibukkan diri sepanjang hari adalah awal menuju kematian. Menurutnya, bermalas-malasan adalah kunci untuk hidup lebih lama dan penangkal stress. Dia menyarankan untuk menghabiskan setengah waktu luang kita untuk bermalas-malasan. Penelitian menunjukkan seseorang yang terlalu sibuk, menghabiskan energi yang dibutuhkan untuk keperluan lain seperti regenerasi sel dan menangkal penyakit.

Pada tesisnya, dia membandingkan antara hewan yang hidup di alam liar dengan hewan yang ada di kebun binatang. Misalnya, Singa di Serengeti hanya mampu hidup selama 8 tahun, tetapi mampu hidup selama 20 tahun di kebun binatang. Beruang Kutub Utara hidup selama 20 tahun di alam liar, tapi mampu hidup 40 tahun di penangkaran. Sedangkan contoh pada manusia yaitu pada para pemimpin agama (Kiai, Pendeta, dll) yang cenderung menjalani kehidupan yang tidak terlalu sibuk dengan urusan duniawi, memiliki rata-rata usia hidup lebih lama.

Manfaat lain adalah bahwa otak kita jauh lebih aktif ketika kita melamun. Melamun biasanya dikaitkan dengan hal-hal negatif seperti ketidak-aktifan otak. Namun menurut Profesor Psikologi Kalina Christoff di University of British Columbia, otak kita sangat aktif ketika melamun, jauh lebih aktif daripada kita fokus pada tugas-tugas rutin.

Temuan pada penelitian menunjukkan bahwa melamun, yang bisa menghabiskan sepertiga waktu jaga kita, adalah bagian penting dalam kemampuan kognitif disaat kita memilah-milah informasi penting.

Stress : meningkatkan memory.
Stress dalam jangka waktu yang lama seperti perceraian dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh sehingga tubuh menjadi rentan terhadap infeksi. Namun stress akut (stress dalam jangka waktu pendek) justru mampu meningkatkan memori otak, menurut para peneliti di University of Buffalo U.S. Hal ini disebabkan oleh kortisol, mempengaruhi bagian otak yang mengendalikan proses pembelajaran dan memori otak. Stress akut meningkatkan transmisi glutamat, substansi yang menyampaikan pesan pada otak dan meningkatkan kerja memori otak.

Zhen Yan, Profesor Fisiologi dan Biofisika, menjelaskan bahwa kortisol memiliki efek protektif dan efek destruktif pada tubuh. Itulah mengapa kita butuh stress untuk meningkatkan performa otak, namun jangan berlarut-larut karena akan memberikan efek yang destruktif pada tubuh.

Pada penelitian, dilakukan pada tikus-tikus yang telah dilatih untuk menyelesaikan sebuah labirin. Sebagian dari tikus-tikus tersebut dipaksa untuk berenang selama 20 menit, untuk memberikan stress akut. Kemudian tikus-tikus tersebut diletakkan kedalam sebuah labirin. Para peneliti menemukan bahwa tikus-tikus yang sudah diberi stress akut, lebih sedikit membuat kesalahan ketika berjalan melewati labirin dibandingkan dengan tikus-tikus non-stress.


Menghindari Pekerjaan Rumah Tangga : mencegah asma anak.

Meningkatnya jumlah alergi dan kondisi autoimun (seperti psoriasis) selalu dihubungkan dengan masalah higien dan kebersihan. Tetapi sebenarnya itu bukan masalah utama. Survey yang dilakukan tahun lalu di Bristol University dan Brunel University menunjukkan bahwa wanita yang menggunakan produk-produk pembersih rumah tangga selama kehamilan atau segera setelah melahirkan, akan meningkatkan resiko anak terserang penyakit asma.

Penelitian yang dilakukan pada 13.000 anak sebelum lahir, ditemukan bahwa pemaparan bahan-bahan kimia yang terdapat pada produk-produk pembersih terhadap kehidupan awal seorang anak, meningkatkan 41% kemungkinan anak terserang asma pada usia 7 tahun. Karena bahan kimia dalam produk-produk tersebut menyebabkan iritasi pada saluran pernafasan anak.


Musik Keras : merangsang otak.

Menonton konser musik rock, atau menyalakan musik di rumah dengan volume suara yang keras, mungkin baik untuk kekuatan otak anda. Menurut penelitian di Manchester University, ketika mendengarkan musik, bagian dalam dari telinga (sacculus) dirangsang untuk merespon ketukan dalam musik. Hal ini membuat sensasi kesenangan pada otak dan membuat kita merasa nyaman. Sacculus, yang dianggap tidak memiliki fungsi dalam pendengaran manusia, tampaknya hanya sensitif terhadap suara dengan volume yang sangat keras, di atas 90 desibel.

Neil Todd, seorang ahli dalam studi ilmiah tentang musik, menjelaskan bahwa sacculus berhubungan dengan bagian otak yang berfungsi untuk mengatur rasa lapar, seks, dan hedonistik. Ketika sacculus dirangsang dengan suara musik yang keras, otak merespon dengan melepaskan hormon yang membuat kita merasa tenang, bahagia, dan responsif. Jadi untuk memberikan rasa bahagia pada hari Senin pagi, dengarkan musik keras dengan suara yang keras pula.

Gelisah : melawan obesitas.
Peneliti dari Mayo Clinic U.S mengatakan bahwa orang yang sering gelisah selalu cenderung tampak lebih langsing daripada orang yang selalu tenang dalam menghadapi permasalahan. Gerakan-gerakan ringan yang dilakukan secara tidak sadar saat gelisah seperti gerakan kaki, tangan, jantung berdebar, peregangan otot atau menguap, mengeluarkan 350 ekstra kalori per hari.

Ahli Endokrinologi, James Levine, mengatakan ada perbedaan besar jumlah kegelisahan antara orang-orang yang ramping dan orang-orang yang obesitas. Dimana sering temukan kegelisahan pada orang-orang yang ramping.

Selasa, 06 April 2010

" 5 Daya Tarik Pria di Mata Wanita "


Apa yang membuat Anda tertarik saat pertama kali bertemu pasangan? Mungkin, penampilan fisik menggoda yang bisa bikin hati Anda 'kepincut' padanya.

Tapi, bagi wanita tidak hanya penampilan fisik yang mampu merebut hati mereka. Lima hal yang ada dari pria ini juga punya andil besar dalam memikat hati wanita.

1. Kecerdasan

Kepintaran pria, atau otak 'encer' yang dimiliki si dia menunjukkan kejantannya. Pengetahun serta Wawasan luas yang dimiliki pria bisa bikin wanita merasa kagum, dan bangga bisa menggandeng pria cerdas.

2. Selera humor

Pria dengan lelucon memiliki pesona tersendiri. Sebab, selera humor bisa menunjukkan pada wanita si dia bisa bersikap luwes dan tidak kaku.

3. Sebagai pelindung wanita

Memiliki sikap melindungi adalah salah satu sikap pria yang disukai wanita. Cara pria memperlakukan wanita, misalnya mengulurkan tangan untuk membantu wanita saat menuju tanjakan curam, atau sekadar merangkul, bisa membuat wanita tersenyum. Perhatian pria memang bisa membuat hati wanita berbunga-bunga.

4. Penampilan

Wanita menyukai pria yang pintar memadupadankan busana yang dikenakannya, dan mau merawat dirinya. Tapi, tidak berlebihan, lho. Jangan sampai, perawatan yang dijalani si dia lebih banyak dan lebih detil ketimbang Anda.

5. Aroma dan bentuk tubuh

Lekukan tubuh pria sangat berbeda dari wanita, tentu mampu membuat Anda deg-degan saat melihatnya. Postur tubuh ideal pria dengan perut rata, dan lengan kekar, tidak hanya terlihat seksi tapi juga dianggap bisa melindungi wanita. Selain bentuk tubuh, aroma tubuh pria juga bisa menggoda wanita...

Kamis, 01 April 2010

"Membangun Hubungan Harmonis"


Membangun hubungan pernikahan harmonis dan langgeng adalah dambaan setiap pasangan. Banyak faktor yang mempengaruhi kualitas hubungan rumah tangga. Bukan hanya hal-hal serius, namun juga sesuai yang terkesan sepele.

Seperti dikutip dari laman Telegraph, faktor penting yang sering dilupakan ketika pasangan melangkah ke dalam kehidupan rumah tangga adalah ciuman. Melakukannya empat kali sehari akan mempererat ikatan emosional.

Ciuman tak melulu beradu bibir, namun juga bentuk-bentuk ciuman hangat di kening atau pipi. Biasakan mengomunikasikan rasa sayang dengan ciuman hangat menjelang berangkat kerja, atau beranjak tidur.

Ditambah pelukan tiga kali sehari, bercinta tiga kali seminggu, mengucap kalimat 'aku sayang kamu' sehari sekali, melakukan hobi yang sama, serta melakukan makan malam romantis sebulan sekali akan membuat hubungan harmonis selalu terjaga.

Kesimpulan-kesimpulan itu didapat berdasar survei yang dilakukan terhadap 3.000 pasangan menikah yang memiliki hubungan sangat harmonis. "Banyak komponen yang menentukan pernikahan sempurna, termasuk jarak usia, lama kencan, dan waktu menikah," kata Carol Richardson dari confetti.co.uk.

Survei juga menunjukkan, pasangan dewasa saat ini, terutama wanita, lebih mengutamakan sukses karir dalam hidupnya. Mereka menempatkan romantisme pernikahan di tempat kedua. Temuan lain, usia tepat bagi pria untuk menikah dan membangun rumah tangga harmonis adalah 31 tahun.

Memberi pasangan kejutan spesial setahun sekali juga berhasil memupuk rumah tangga bahagia. Yang tak kalah penting adalah komunikasi terjaga. Biasakan saling mengabarkan kondisi di sela-sela kesibukan kerja. Banyak media yang bisa dimanfaatkan seperti telepon, pesan singkat, atau email...

Khasiat Buah Apel





Istilah "One apple a day keeps the doctor away" memang patut dipraktekkan. Sebuah penelitian baru di Polandia dilaporkan dalam 'European Journal of Cancer Prevention' mengungkapkan, makan apel secara teratur dapat mengurangi risiko berkembangnya kanker kolorektal (kanker yang menyerang rektum atau saluran cerna).

Sebuah penelitian melakukan tes untuk membandingkan 592 pasien yang menderita penyakit dengan pasien tanpa serangan kanker kolorektal di 765 rumah sakit sama.

Sebuah penurunan risiko diamati dengan mereka yang makan satu apel sehari. Sementara itu, makan lebih dari satu apel sehari dapat mengurangi risiko hingga 50%.

Makan buah atau sayuran lain tidak memiliki efek yang sama pada risiko kanker kolorektal. Hal ini karena kandungan flavonoid dalam apel sangat tinggi.

“Flavonoid bertindak sebagai antioksidan yang ditemukan terkonsentrasi di kulit apel. Dari penelitian ini diketahui, antioksidan lima kali lebih banyak melekat di kulit apel daripada daging buahnya. Sehingga disarankan mencuci bersih buah dan mengonsumsinya tanpa harus mengupas kulitnya sebelum Anda makan," kata seorang peneliti seperti dikutip dari laman dailymail.co .uk.

Namun, World Cancer Research Fund, mengatakan penelitiannya menunjukkan bahwa risiko dari semua jenis kanker dapat dikurangi 30 sampai 40 persen dengan membuat perubahan gaya hidup yang sederhana, seperti makan lebih banyak buah dan sayuran, berolahraga secara teratur dan mengawasi berat badan.

Tapi, Anda pun perlu selektif memilih sayur dan buah. Karena, saat ini buah dan sayuran banyak terpapar pestisida. Anda juga perlu waspada bahwa di balik kandungan antioksidan pada kulit apel, juga tersimpan bahaya akibat paparan pestisida.

"3 Lemak yang bikin Langsing"

Kata lemak identik dengan sumber penyebab tubuh gemuk. Tetapi jangan salah, ada beberapa jenis minyak atau lemak yang malah membuat tubuh singset dan ramping. Ini beberapa jenis lemak yang bersahabat dengan lingkar pinggang Anda.

Minyak Kelapa

Sebagian besar minyak, termasuk minyak jagung dan zaitun, akan terurai menjadi asam lemak yang masuk ke dalam tubuh dan menyerap lemak. Minyak kelapa kaya sejenis lemak yang jarang ada dalam jenis makanan lain yakni rantai tengah trigliserida (MCTS).

Saat makan MCTS, bukannya masuk dalam pencernaan, lemak ini akan masuk ke hati dan berfungsi sebagai energi. Plus, tubuh membutuhkan energi ekstra untuk mencerna MCTS. "Asupan minyak kelapa membakar 45 kalori," ujar Marie-Pierre St-Onge, asisten profesor gizi di University of Alabama di Birmingham.

Cara terbaik memakai minyak kelapa adalah menumis sayuran. Tetapi, gunakan minyak ini dengan api sedang, karena minyak kelapa rusak pada temperatur tinggi. Sebaiknya gunakan virgin coconut oil. Jangan memakai minyak kelapa jenuh yang malah meningkatkan kolesterol.

Minyak Enova

Minyak tradisional umumnya mengandung tiga asam lemak, tetapi minyak Enova hanya mengandung dua asam lemak yang bermanfaat bagi tubuh. Serupa dengan minyak kelapa, enova langsung menuju hati dan berfungsi sebagai energi.

Diet yang menyertakan 15 persen kalori harian dari Enova atau sekitar 3-8 sendok, lemak tubuh akan menyusut tiga persen lebih banyak daripada diet dengan minyak sayur.

Minyak enova dengan rasa dan aroma netral sangat cocok digunakan untuk dressing salad, atau digunakan untuk memanggang dan dan menumis. Tetapi jangan menggunakannya untuk menggoreng karena mengubah rasa dan warna dalam keadaan panas. Selain itu, harganya juga lebih mahal daripada minyak sayur.

Selai Kacang

Dari studi, orang yang makan selai kacang memiliki berat badan lebih rendah daripada orang yang menghindari makanan satu ini. Kombinasi protein, lemak dan serat dalam selai kacang membuat energi tetap terisi penuh dan membuat orang makan lebih sedikit.

Peneliti Universitas Purdue mengungkap semua jenis kacang afektif mempertahankan berat badan. Orang yang menambah kacang dalam diet mereka selama 19 minggu mampu membakar kalori lebih tinggi 11 persen saat beristirahat daripada yang tidak menyertakan selai kacang. Sebab, lemak tak jenuh dalam kacang dan selai kacang membakar lemak lebih cepat.

Gunakan kacang tumbuk untuk menambah citarasa mie atau sate. Sarapan pagi muffin bisa juga diselingi dengan selai kacang. Kacang chunky yang kaya serat lebih baik dibandingkan kacang berbentuk cair. Ahli gizi Bonnie Taub-Dix dari New York menyarankan jumlah ideal konsumsi selai kacang antara satu hingga dua sendok makan.

Lemak baik berubah menjadi buruk bagi kesehatan jika dimakan tak sesuai kebutuhan tubuh. Semua lemak umumnya mengandung sembilan kalori per gram. Agar mendapat berat badan ideal, sebaiknya asup lemak selang-seling untuk memperoleh manfaat terbaik.

"iri"

Iri ternyata tidak selalu memiliki konsekuensi negatif, tetapi justru dapat mendorong seseorang untuk merefleksikan diri dan mengembangkan diri. Namun, kapan dan bagaimana agar iri justru memiliki pengaruh positif seperti itu?

Iri adalah emosi negatif, berupa perasaan tidak senang atau sakit hati terhadap apa yang dimiliki atau apa yang dicapai (keberhasilan) orang lain, yang kita juga ingin miliki atau capai.

Ini hampir sama dengan sirik (schadenfreude) yang berarti perasaan senang melihat orang lain gagal atau susah. Orang yang iri biasanya sekaligus sirik. Orang yang tidak senang melihat orang lain sukses tentu sekaligus senang bila melihat orang lain gagal.

Tulisan sebelum ini telah menguraikan mengapa dan bagaimana iri terjadi. Iri merupakan konsekuensi dari pembandingan diri dengan orang lain (perbandingan sosial). Pada satu sisi, dengan perbandingan sosial, kita dapat mengembangkan diri berdasarkan apa yang kita ketahui melalui pengamatan kita terhadap orang lain. Di sisi lain, perbandingan sosial juga dapat menimbulkan perasaan iri. Sebagai emosi negatif, iri dan sirik tentu saja berpotensi mengganggu suasana hati.

Semakin seseorang mudah iri atau semakin kuat intensitas perasaan iri, maka ia akan semakin gelisah akibat rasa tidak suka dan sakit hati. Hal yang lebih dari itu juga dapat mengganggu hubungan interpersonal. Seperti yang sering digambarkan dalam sinetron-sinetron, iri dapat memicu tindakan-tindakan agresi, kekerasan, bahkan kriminal.

Di dalam keluarga, iri antarsaudara sekandung (sibling rivalry) membuat satu sama lain saling menyakiti. Di lingkungan kerja, iri akibat rasa ketidakadilan, akibat kesuksesan orang lain, dan lain sebagainya, dapat menimbulkan tindakan jegal-menjegal dalam karier atau akses-akses ekonomi.

Seperti halnya marah atau dendam, pada akhirnya iri justru merugikan orang yang bersangkutan. Itulah sebabnya diperlukan kemampuan untuk mengelola perasaan iri agar hal itu tidak berkembang destruktif atau merusak, baik bagi diri sendiri maupun orang lain dalam hubungan interpersonal.

Hasil survei
Masih dari hasil penelitian oleh Faturochman, dosen Psikologi UGM, salah satu hasil yang diperoleh menunjukkan data tentang respons atau tindakan yang dilakukan oleh responden ketika mengalami iri. Tindakan-tindakan tersebut ada yang bersifat konstruktif, ada yang netral, dan ada pula yang destruktif.

Tindakan atau respons konstruktif ditunjukkan dengan jawaban: menjadi motivasi, bilang kepadanya, introspeksi, menjalin relasi, meminta saran, memberi apresiasi, dan kontrol emosi. Respons netral ditunjukkan dengan jawaban: tidak ada yang khusus dan biasa saja. Adapun respons destruktif ditunjukkan dengan jawaban: memendam, mendiamkan, bersaing, tidak suka, kecewa, dan menghindar.

Lepas dari kemungkinan bahwa responden tidak menjawab apa adanya atau cenderung menunjukkan kesan positif dalam merespons survei, kenyataannya, pernyataan mereka mengenai tindakan ketika mengalami iri adalah bervariasi.
Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa tindakan seseorang bila mengalami iri memang tidak selalu destruktif (baik bagi diri sendiri maupun bagi relasi sosial). Atas dasar respons-respons netral atau respons konstruktif yang tergambar dalam penelitian, kita mendapatkan gambaran bahwa iri dapat dikelola agar konstruktif.

Pengelolaan
Menengok kembali hasil survei yang telah disajikan pada tulisan sebelum ini diketahui bahwa ada empat kategori responden yang memiliki kombinasi pengalaman iri dan diirikan, yaitu: (1) yang pernah merasa iri dan diirikan; (2) yang pernah merasa iri, tetapi tidak merasa pernah diirikan orang lain; (3) yang merasa tidak pernah iri, tetapi pernah diirikan; (4) yang tidak pernah merasa iri dan diirikan.

Berdasarkan kemungkinan-kemungkinan di atas, tampak bahwa kelompok pertama dan kedua memiliki pengalaman iri. Berdasarkan dua kategori individu dalam hal iri itu, berikut ini saran pengelolaannya.

Bila kita termasuk dalam kategori individu yang pernah merasa iri dan diirikan, maka yang penting adalah kita mencermati kecenderungan diri kita sendiri, seberapa sering dan seberapa dalam pengalaman iri dan diirikan itu.

Bila pengalaman iri dan diirikan jarang terjadi, maka kemungkinan penyebab iri yang dialami ialah adanya situasi yang secara obyektif memicu perasaan iri (ketidakadilan dan sebagainya) atau karena berkembangnya konsep diri negatif dalam situasi tertentu. Munculnya iri seperti ini hanya memerlukan sedikit pengelolaan.

Bila penyebabnya situasi yang secara obyektif memicu perasaan iri, maka langkah yang diperlukan adalah mencari solusi atas masalah atau mengambil tindakan alternatif untuk melepaskan diri dari situasi yang menimbulkan iri.

Bila penyebabnya konsep diri negatif dalam situasi tertentu, langkah yang diperlukan adalah mengenali keterbatasan diri dan mengusahakan pengembangan diri, atau dengan menerima kenyataan bahwa setiap orang memiliki keterbatasan.

Adanya pengalaman diirikan yang melengkapi pengalaman iri yang jarang, atau hanya sesekali terjadi, menunjukkan bahwa individu ini kemungkinan memiliki hal-hal positif sehingga ada orang yang mengiri. Ditambah pengalaman iri yang hanya sesekali terjadi, kemungkinan besar secara umum individu ini memiliki konsep diri yang positif, dengan kelemahan-kelemahan dalam hal tertentu.

Dalam menghadapi pengalaman iri, individu jenis ini mungkin memiliki respons netral terhadap rasa iri atau bahkan konstruktif. Bila ada respons destruktif, maka hal itu mungkin sekadar kecewa. Lain halnya bila pengalaman iri dan diirikan sering terjadi dengan intensitas yang kuat. Hal ini menunjukkan bahwa orang tersebut berproses menemukan dirinya.

Selain mungkin disebabkan oleh kurangnya interaksi sosial, orang ini mungkin terbiasa diunggulkan di dalam lingkungan keluarga, kurang berpengalaman menerima diri apa adanya, atau dibesarkan dalam situasi kompetitif. Ia memfokuskan harga dirinya pada keunggulan-keunggulan diri dibanding orang lain.

Ia sangat intensif melakukan perbandingan sosial, dengan kecenderungan mencari pengalaman yang meningkatkan rasa harga dirinya atau menghindari penurunan harga diri dalam perbandingan dengan orang lain. Akibatnya, ia tidak menginginkan kelebihan dan kesuksesan orang lain, dan ingin melihat orang lain gagal atau terkalahkan dengan membuat diri sedemikian rupa sehingga diirikan.

Bila kemungkinan respons terhadap pengalaman iri itu ditinjau, maka mungkin individu-individu dengan tipe ini lebih cenderung mengembangkan respons destruktif, seperti mendiamkan, bersaing, tidak suka, kecewa, dan menghindar.

Pengelolaan diri yang diperlukan adalah dengan belajar menerima diri sendiri dan orang lain apa adanya. Diperlukan langkah mengenali kekuatan dan kelemahan diri yang dimiliki berdasarkan aspek-aspek fisik (postur tubuh, wajah, kesehatan, dan lain sebagainya), aspek psikologis (kemampuan, sifat, motif, dan lain sebagainya), aspek sosial (relasi sosial, keluarga, dan lain sebagainya), dan aspek moral-spiritual (perilaku etis, relasi dengan Tuhan, dan lain sebagainya).

Berdasarkan pengenalan diri tersebut, seseorang dapat mulai mengembangkan diri secara sehat dengan terus mengembangkan kekuatan yang ada, tanpa terlalu fokus terhadap orang lain. Kelemahan perlu diperbaiki, khususnya dalam aspek sosial, dengan cara lebih berempati terhadap orang lain.

Empati (menempatkan diri dalam posisi orang lain, merasakan apa yang dirasakan orang lain) merupakan cara yang efektif untuk menghilangkan rasa iri atau kesenangan membuat orang lain iri.

Dengan mengembangkan diri seperti itu, ia dapat semakin matang dengan bebas dari pengalaman iri yang sesungguhnya sangat menyesakkan.

Untuk individu yang pernah merasa iri, tetapi tidak merasa pernah diirikan orang lain, individu-individu ini diduga adalah orang-orang yang memiliki kecenderungan rendah diri (inferior), merasa tidak memiliki hal-hal yang dapat dibanggakan sehingga tidak ada alasan orang lain iri kepadanya.

Kemungkinan orang ini kurang memiliki pengalaman berinteraksi secara mendalam dengan orang lain, jaringan sosialnya sempit (tidak memiliki banyak relasi sosial), atau memiliki kesempatan yang kecil untuk mengekspresikan diri atau mengaktualisasi diri. Konsep dirinya kurang berkembang dan harga dirinya rendah. Bila harga diri rendah (inferior), maka orang mudah mengalami iri.

Responsnya terhadap pengalaman iri kemungkinan besar adalah destruktif. Namun, tidak seperti pada tipe individu yang memiliki pengalaman iri dan diirikan secara kuat, individu-individu yang mengalami rendah diri ini kemungkinan besar akan merespons pengalaman iri dengan sikap memendam dan kecewa.

Hal yang penting dilakukan oleh mereka yang mengalami rasa inferior ini adalah mengembangkan relasi sosial yang hangat dengan orang-orang lain. Agar memiliki keberanian, yang lebih dulu diperlukan adalah mengenali kekuatan dirinya dan lebih berfokus terhadap kekuatan-kekuatan tersebut, serta tidak berfokus pada kekurangan yang dimiliki.

Perlu diyakini bahwa setiap orang memiliki kekurangan. Hal ini perlu diyakini supaya seseorang dapat menerima kekurangan diri sebagai hal yang wajar. Pengenalan terhadap kelemahan diri hanya diperlukan sebagai pijakan untuk mengembangkan diri. Bila inferioritas telah diatasi, maka pengalaman iri akan semakin menghilang...

"Cabai Rawit"






Cabai rawit memang pedas. Namun, pendamping tempe goreng ini memiliki banyak khasiat pengobatan. Bukan cuma rematik, radang beku atau frostbite yang sering terjadi di daerah ketinggian atau bersalju itu pun bisa diatasi.

Cabai rawit kadang ditanam orang di pekarangan sebagai tanaman sayur atau tumbuh liar di tegalan dan tanah kosong yang telantar. Tanaman budidaya ini berasal dari daerah Amerika tropis, lebih suka tumbuh di daerah kering, serta ditemukan pada ketinggian 0,5-1.250 m di atas permukaan laut.

Buahnya digunakan orang sebagai sayuran, bumbu masak, acar, dan asinan. Daun mudanya biasa dikukus untuk dijadikan lalap.

Tanaman bernama Latin Capsicum frutescens ini terdiri atas tiga varietas. Pertama, cengek leutik. Buahnya kecil, berwarna hijau, dan berdiri tegak pada tangkainya. Kedua, jenis cengek domba (cengek bodas). Buahnya lebih besar dari cengek leutik, berwarna putih, dan menjadi jingga pada saat masak. Ketiga, ceplik. Buahnya besar, berwarna hijau, dan menjadi merah pada saat tua.

Berdasarkan teori pengobatan Traditional Chinese Medicine (TCM), tanaman bernama Cina La jiao ini mempunyai rasa pedas, sifatnya panas, dan masuk dalam meridian jantung dan pankreas.

Menurut Dr Budi Sugiarto Widjaja, TCM, dari Klinik Beijing, Jakarta, cabai rawit merah berkhasiat sebagai tonik dan stimulan kuat untuk jantung dan aliran darah, juga obat rematik. Gilingan cabai rawit dapat menghancurkan bekuan darah (antikoagulan) dan mengatasi gangguan rematik dan radang beku. Cabai rawit bisa meningkatkan nafsu makan (stomakik), perangsang kulit, peluruh kentut (karminatif), serta peluruh keringat (diaforetik), air liur, dan air kencing (diuretik).

Mengandung Antioksidan
Menurut Dr Setiawan Dalimartha, anggota Sentra Pengembangan dan Penerapan Pengobatan Tradisional (SP3T) DKI Jakarta, di dalam buah cabai rawit terkandung kapsaisin, kapsantin, karotenoid, alkaloid atsiri, resin, minyak menguap, serta vitamin A dan C. Kapsaisin memberikan rasa pedas pada cabai, berkhasiat melancarkan aliran darah serta sebagai pemati rasa kulit.

Biji tanaman bernama daerah lombok jempling (Madura), cabe rawit (Jawa), leudeu jarum (Gayo), rica halus (Manado), metrek wakfoh (Papua) ini, kata Dr Setiawan, mengandung solanine, solamidine, solamargine, solasodine, solasomine, dan steroid saponin (kapsisidin). Kandungan terakhir ini berkhasiat sebagai antibiotik.
Saat disantap, rasa pedas di lidah dapat menimbulkan rangsangan ke otak untuk mengeluarkan endorfin (opiate endogen). Hasilnya, rasa sakit hilang dan timbul perasaan lebih sehat. Pada sistem reproduksi, sifatnya yang panas dapat mengurangi rasa tegang dan sakit akibat sirkulasi darah yang buruk.

Salah satu hasil penelitian, kata Dr Setiawan, cabai rawit diketahui memiliki khasiat mengurangi terjadinya penggumpalan darah (trombosis) dan menurunkan kadar kolestrol. Satu hal lagi, banyaknya kandungan zat antioksidan (seperti vitamin C dan betakaroten), dapat digunakan untuk mengatasi ketidaksuburan (infertilitas), afrodisiak, dan memperlambat proses penuaan.

Masalahnya, tidak setiap orang boleh mengonsumsi cabai rawit secara berlebihan. Pengidap sakit tenggorokan, sakit mata, dan penderita gangguan saluran pencernaan, kata Dr Setiawan, tidak dianjurkan mengonsumsi cabai rawit.

Penelitian yang dilakukan Tyas Ekowati Prasetyoningsih dari Fakultas Farmasi Universitas Airlangga, Jawa Timur, pada 1987, menyebutkan, ekstrak buah cabai rawit mempunyai daya hambat terhadap pertumbuhan jamur Candida albicans, yaitu jamur pada permukaan kulit. Daya hambat ekstrak cabai rawit 1 mg/ml setara dengan 6,20 mcg/ml nistatin dalam formamid.

Dr Setiawan menambahkan, cabai rawit indikasinya digunakan untuk menambah nafsu makan, menormalkan kembali kaki dan tangan yang lemas, melegakan rasa hidung tersumbat pada sinusitis, mengurangi batuk berdahak, dan meredakan migrain.

Empat Resep Ramuan La Jiao
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mendapatkan khasiat cabai rawit. Bisa dengan cara merebusnya atau dibuat bubuk dan pil. Untuk pemakaian luar, cukup dengan merebusnya, lalu uapnya dipakai memanaskan bagian tubuh yang sakit.

Cara lain, kata Dr Setiawan, dengan menggiling cabai rawit hingga halus, kemudian membalurkannya di bagian yang sakit. Cara terakhir ini bisa digunakan untuk gangguan rematik dan frostbite (jari nyeri karena kedinginan). Daunnya bisa digiling untuk dibalurkan di daerah yang sakit guna mengatasi sakit perut dan bisul.

Berikut empat resep yang ditawarkan Dr Setiawan:
1. Rematik
Bahan: 15 cabai rawit, 1/2 sendok teh kapur sirih, 1 jeruk nipis
Pemakaian: Cabai rawit digiling hingga halus, jeruk nipis dibelah dua, ambil airnya. Campur gilingan cabai, kapur sirih, dan perasan jeruk nipis, aduk hingga rata. Balurkan ramuan tersebut pada bagian tubuh yang sakit. Lakukan hingga penyakit sembuh.

2. Sakit perut
Bahan: 15 gr daun muda cabai rawit, 1/2 sendok teh kapur sirih
Pemakaian: Cuci bersih daun cabai, giling hingga halus. Tambahkan kapur sirih, aduk hingga rata. Balurkan ramuan pada bagian perut yang sakit. Lakukan pengobatan 1-2 kali saja.

3. Kaki dan tangan lemas (lumpuh)
Bahan: 2 bonggol akar cabai rawit, 15 pasang cakar ayam, 60 gr kacang tanah, 6 butir hungcao
Pemakaian: Bersihkan semua bahan, lalu potong-potong seperlunya. Tambahkan air dan arak sama banyaknya hingga bahan-bahan terendam kira-kira 1 cm di atasnya. Ramuan tersebut dimasak dengan cara ditim. Setelah dingin, saring airnya, minum sehari dua kali, masing-masing setengah dari ramuan tersebut.

4. Frostbite
Bahan: 5 cabai rawit segar
Pemakaian: Buang biji cabai rawit, giling hingga halus. Balurkan ke bagian yang sakit.

"Ajak Ngobrol Bayi Agar Cerdas"




Biasakan mengajak bicara bayi Anda walau umurnya masih satu bulan. Sebuah studi menunjukkan, mengajak bicara bayi sangat bermanfaat untuk perkembangan otaknya.

Bahkan, kalimat-kalimat obrolan yang diperdengarkan pada usia tiga bulan memiliki dampak lebih besar terhadap pikirannya daripada sentuhan suara lain, termasuk musik.

Mengajak bicara bayi juga membantunya 'mengkategorikan' gambar secara lebih baik daripada mereka yang hanya mendengar nada.

Hampir 50 bulan penelitain ini dilakukan. Sebagai objek penelitiannya, tiga anak laki-laki dan perempuan yang dihadapkan dengan serangkaian gambar ikan, disertai kalimat obrolan. Percobaan berikutnya, mereka dihadapkan pada gambar dinosaurus.

Para peneliti mengukur berapa lama mereka melihat setiap gambar. Dari pengamatan didapat, para bayi melihat ikan lebih lama daripada dinosaurus. Hal ini menunjukkan, mereka telah merekam bentuk ikan di pikiran mereka melalui sentuhan verbal yang mereka dengar.

Peneliti Susan Hespos, dari Northwestern University di Illinois, mengatakan, "Untuk bayi usia muda mulai tiga bulan, kata-kata merangsang kemampuan untuk membentuk suatu kategori. Ini sebagai bukti awal bahwa bayi bisa mengenal objek dalam bentuk kategori.”

"Kami menduga bahwa kata-kata yang diarahkan pada bayi membuat perhatiannya fokus pada benda-benda di sekitarnya, sehingga mereka mengenal suatu kelompok kategori,” Susan menambahkan.