Minggu, 25 September 2011

" untuk dirimu, hatimu dan cintamu "


PAGI INI AKU INGIN



pagi ini aku terjaga dari mimpi

pagi ini aku mendengar kembali

kicau burung dan suara ramai kehidupan

pagi ini seharusnya tidak ada yang spesial

sampai ketika mata ini melihatmu

pagi ini seharusnya sama seperti

pagi yang kemarin kemarin

pagi yang tidak pernah berbeda

walaupun mentari bersinar

ataupun mendung bergayut

pagi ini senyummu menghiasi hatiku

membuat satu harapan dihati

pagi biasanya aku hanya selalu bersyukur

masih diberi nafas kehidupan

pagi ini setelah bertemu denganmu

aku berharap lebih dari bersyukur

lebih dari sebuah senyum yang kukenal

aku ingin senyum itu kembali padaku

aku ingin senyum itu bisa membuat

aku tersenyum kembali seperti dulu

aku ingin senyum itu sembuhkan luka hatiku

aku ingin setelah engkau kembali

engkau mengerti bahwa akulah yang terbaik

untuk dirimu, hatimu dan cintamu

" KATA UNTUKMU "



aku hanya ingin menjadi bagian dari hidupmu tidak lebih
maafkan aku bila tidak bisa memberi lebih dari itu
banyak kata yang ingin aku katakan
tapi untuk apa???
bila engkau tidak pernah mendengarkan aku dengan hati
aku tahu engkau belum mengerti bagaimana caranya mencintaiku
mencintaiku dengan hatimu
tapi aku juga tidak tahu
apakah ini cara dan gayamu mencintaiku
kadang aku merasa engkau belum mencintaiku
bahkan mungkin tidak mencintaiku
setiap kata yang keluar dari hatiku selalu terpatah
aku belum puas dengan kata kata ini
tapi aku harus bagaimana
aku tidak tahu harus berbuat apa
karena aku juga tidak mempunyai kelebihan untuk itu
mungkin karena aku tidak mempunyai kelebihan itu
sehingga aku tidak dapat merasakan engkau mencintaiku
itulah sebabnya aku selalu ingin pergi dari hatimu
tapi aku sangat menyukaimu bahkan sangat mencintaimu
sehingga apapun yang aku lakukan untuk pergi dari hatimu
selalu membuat aku semakin putus asa
percayalah aku juga ingin engkau bahagia
aku yakin engkau akan mendapatkan bahagia itu kelak
walau mungkin tidak bersama denganku
mungkin aku bukan bahagiamu
bahkan mungkin bukan cintamu
aku manusia......
aku tidak pernah tahu dalam hatimu tentangku
mengapa engkau pertahankanku
dengan sekian dosa yang aku buat
dengan sekian kekuranganku
atau ada rasa sakit yang engkau pendam untukku
atau iba yang mendalam padaku
aku sangat berharap suatu saat itu sungguh tak ada dalam hatimu
tapi aku juga sepertinya tidak akan mampu mencari bahagia cintaku
akan selalu tetap menjadi rahasia tuhan untukku

" KARENA AKU MENCINTAIMU "


aku tahu,

ada yang berubah pada diriku setelah mengenal dirimu

aku ingin terlihat cantik seperti dahulu

ada semangat disetiap pagiku

saat mata ini terbangun dari mimpi indah tentang dirimu

untuk ku engkau laksana butiran embun yang menyejukkan hatiku

seandainya engkau mengerti tentang perasaanku

aku sudah mulai mencintai apa adanya dirimu

aku selalu ingin di dekatmu

untuk merasakan rasa nyaman yang engkau pancarkan

aku selalu ingin engkau ada didekatku

untuk menemani waktu yang tersisa dalam hidupku

aku ingin menambahkan bait doa dalam setiap doaku

seperti ini,

aku ingin dia menjadi milikku

tapi bila tuhan mengijinkan itu terjadi

karena aku tahu,

bagaimana bila aku sudah mencintai

aku takut merasakan terpuruk kembali

karena merasa kehilangan yang begitu sangat aku cintai

tapi apa mungkin doa itu akan terwujud,

hanya karena Tuhan ingin membahagiakan hambanya...

" good morning september "


selamat pagi sayang...

apa kabarmu pagi ini cintaku...

apakah hatimu masih merasakan rasa yang sama

seperti hari kemarin

saat engkau menyentuh lembut jemariku

atau sudah berganti dengan rasa yang lain

jangan ya sayang...

aku masih setia untuk mencintaimu

apa adanya dirimu

jika engkau tanya padaku

bagaimana bisa engkau mencintaiku

tentu aku tak akan pernah menjawabnya

karena jawaban itu hanya aku dan tuhan yang tahu

aku hanya bisa mengatakan....

aku bisa mencintaimu...

karena bahasa cintamu sudah merangkai kata dihatiku

pagi ini...

aku tidak bisa menyapamu seperti hari - hari kemarin

hari ini aku terkurung dalam rindu yang menggunung

aku sangat ingin tahu tentang cintamu

aku sangat ingin memelukmu disetiap mataku terjaga

tapi aku tak ada kuasa untuk itu

aku hanya mampu duduk disudut tepi pembaringan saat mataku terjaga

diam sejenak melayangkan asa

mencarimu dalam benakku

hanya sekedar untuk mengucapkan...

aku mencintaimu sayangku...

" Kopi Tak Menimbulkan Risiko Hipertensi "

TRIBUNNEWS.COM - Kopi sering jadi musuh bagi orang-orang dengan tekanan darah tinggi atau hipertensi, termasuk penyakit jantung dan stroke. Namun, sebuah penelitian di Amerika Serikat mengungkapkan bahwa tidak ada bukti kopi dapat meningkatkan risiko penyakit tersebut.

American Journal of Clinical Nutrition dalam jurnalnya melaporkan hasil penelitian setelah menggabungkan dengan studi sebelumnya, yang meneliti dengan responden 170.000 orang. "Kebiasaan minum kopi 3 cangkir sehari tidak ada kaitannya dengan peningkatan risiko hipertensi," kata Liwey Chen, peneliti dari Kesehatan Masyarakat Universitas Louisiana di New Orleans.

Tapi ini bukan berarti bahwa minum banyak kopi tidak memiliki risiko sama sekali. Risiko hipertensi bagi mereka yang minum 3 cangkir kopi sehari tentunya sedikit berbeda dari mereka yang minum kurang dari 3 cangkir.

"Menurut saya, kopi tidak menimbulkan risiko tekanan darah tinggi," kata Lawrence Krakoff, peneliti dari Mount Sinai Medical Center, New York.

Menurut Krakoff, hubungan antara kopi dan tekanan darah tinggi memang sulit untuk dijelaskan. Maka, efeknya pasti berbeda pada setiap orang. Latar belakang genetik juga bisa menentukan bagaimana reaksi orang terhadap kopi. Minum kopi dalam jumlah besar mungkin aman bagi seseorang. Tetapi justru bisa berbahaya bagi orang lain.

Jumat, 09 September 2011

Assalamualaikum cinta...

Bismillah…..,

Assalamualaikum cinta, apa kabar?
Apa kabar dengan hati yang lama tak pernah ku jumpa?
Apa kabar dengan hati yang masih dalam perjuangannya demi menggapai ridho-Nya?
Apa kabar dengan setia dan kejujuran?

Cinta…,

andai saja aku bisa mengungkap semua kata dan rasa dalam hati yang aku punya ini…,
maka seribu lembar kertas pun tak akan cukup untukku menuangkannya.
Banyak sekali cinta, banyak yang ingin aku ungkap secara langsung di hadapmu nanti.
Andai kau tahu, aku hambar tanpa pengisi kasih dan pedulimu padaku, andai saja kau tahu apa yang aku rasakan ini untukmu….
Cinta bukan yang bernama keegoisan rasa,
bukan yang megucap “bagaimana?” namun “ aku mengerti…”
bukan “ kamu di mana?” tapi “aku di sini….”
bukan “ aku ingin kamu seperti ini….” akan tetapi “ aku mencintaimu dengan apa adanya dirimu...”
sepinya diriku tanpa kau di sini, hampanya hatiku karena ku tahu dengan nyata kau tak berada di sampingku,
seringnya kau patahkan aku…., namun aku bukan seorang yang mudah menyerah…
aku bertahan, karena ada kejujuranku… untuk mengasihimu….
luka itu memang sakit cinta, akan tetapi lebih sakit lagi jika aku membohongi diri ini.
Mungkin aku bisa menggunakan dusta putihku, namun selama aku masih bisa menjaga kebaikan dalam jujurku, sungguh…
demi Dia yang Maha Menghargai, ku akan berjalan di sini tanpa ada paksa dari siapapun, dan yang utuh adalah hanya ada nurani dan hati yang suci.
Ketika luka – luka telah mengering,
Selama itu pula aku haus untuk merindukanmu,
pun selama luka itu masih basah dan masih pekat terasa ngilu di ulu hatiku.

Cinta,

inginnya aku bersamamu, menjaga hati mu, mendampingi mu ketika resah dan gundah melandamu,
ahh… cinta akankah kau tahu begitu dalamnya kasihku.
Sehingga semua luka dan kecewa itu tak akan mampu mengubahnya, sekalipun pernah kau memintanya untuk aku melakukannya.
Maafkan cinta, maafkan aku, karena aku terlalu jujur pada perasaanku.
Dan semua, semua…. masih tetap utuh pada tempatnya.
Rasa yang bercampur baur, ada duka, ada kecewa, namun ada pula rasa percaya di antara sejuta ragu, ada setitik cahya diantara gelapnya cakrawala.
Ketika smua terhempas karena sia – sia, maka akan ku coba pelajari kesedihan ini, kesakitan ini, dan ku anggap ini sebagai hadiah “besar”-Nya.
Derita ini adalah anugerah dan suatu kehormatan tersendiri bagiku di atasnya dan di bawah kekuasaan-Nya.
Jiwa tak akan pernah mengenal arti tegar jika ia hanya datar merasakan perjalanan hidupnya.
Hati tak akan pernah mengerti rasa sakit, jika ia selalu bahagia, Maha Suci Tuhan Semesta Alam atas segala rangakaian hidup yang sempurna ini.

Dan cinta….,

kau membuatku banyak belajar dalam sakitnya aku ketika aku terhujam mendekam dalam tebing bebatuan yang tajam.
Kau membuatku menjadi orang “ besar” dalam rasa kesyukuranku pada-Nya.
Terima kasih cinta, kau membuat aku menjadi jiwa yang sabar atas segala penantian dan pengertian.
Secuil apapun itu harapan adalah tetap menjadi harapan.
Dimana ia juga bisa tumbuh dari rasa kecewa, dari rasa luka.
Maka biarkanlah ia tumbuh menjadi dewasa dalam matangnya pemahaman.
Mungkin aku akan berdiri di atas rangakain jerami yang selalu ada di depanku ketika aku berjalan,dan tiada lain adalah rasa sabar ketika aku harus membersihkannya ,
tiada lain dari rasa ikhlas ketika aku merasa lelah untuk merapikannya agar ia tak melukaiku.Namun ketika goresan luka itu ada ,
tiada lain pula rasa bertahan dan pengupayaan untukku mengobatinya.
Dan tiada lain dengan rasa tulus aku melakukannya.
Begitu pula dengan mu cinta…,
jika pun harus ada air mata, maka biarlah ia menjadi teman sedihku untuk menyayangimu…
jika ada rasa sakit mendera, maka biarkanlah ia menjadi teman setiaku dalam bertahan atas segala kejujuranku padamu ….
Sungguh aku bersyukur,
karena aku mengenalmu cinta,
sekalipun aku tak pernah utuh memilikimu,
sekalipun utuh yang kau punya tak hanya untukku…
jangan tanyakan tentang kesedihan yang kau pun tahu cinta,
jangan bertanya tentang rasa sakitku, bila kau pun merasakannya…
aku memang manusia biasa, yang tak sempurna, dan kadang salah…
namun rasa kasihku telah mengalahkan rasa sakitku,rasa asihku mengalahkan egoku …dan sayangku….,
telah mampu mengobati luka – luka itu.

Cinta,

kapan aku bisa menyentuhmu?
Dimana aku bisa menemui hangatnya jemarimu mengusap semua peluhku?
Ataupun sebaliknya aku yang mengusap peluh di wajahmu…
Dan aku yang akan membelai lembut bahumu ketika kau goyah di jalan perjuanganmu bersamaku, agar kau tahu betapa pedulinya aku terhadapmu…

Cinta,

dalam sujudku pada-Nyaku titipkan doa dan pintaku…..
semoga kau senantiasa dalam penjagaan-Nya ketika penjagaanku tak sampai padamu
semoga kau selalu dikasihi dan disayangi -Nya ketika kasih dan sayangku tak mampu melampaui dimana kau berada saat ini.
Ku pinta pada-Nya agar Cinta-Nya selalu ada untukmu, ketika aku tak sanggup lagi mencintai...
Ku tegarkan, segala kerapuhan, kan ku indahkan segala kesedihan
bahagia mu adalah doa dan harapku….
senyumu, menjadi suatu cita – cita dimana aku bisa merasakannya itu tulus hanya untuku…



Semoga kan selalu baik adanya , meskipun jalan ini tak sempurna….



ucap terakhirku, ku harap kan terbaca jelas di mata dan hatimu…



aku mengerti….,



aku di sini, dan aku mencintaimu apapun adanya kau dengan segala kurangmu…



dan biarlah………,


biarlakanlah tulusku…yang mencintaimu…

Kamis, 08 September 2011

" 7 Seni Memaksimalkan Daya Tarik "

Temanku Yang Luar Biasa!

Hati yg santun adalah ASET yg tak tertandingi
dalam segala hubungan.

SIKAP BAIK adalah modal dalam hal apapun.

Oleh sebab itu, tunjukkanlah kualitas hati
melalui sikap & bawalah keluar hal terbaik
yang ada dalam diri kita. :-)

Di bawah adalah artikel terbaru
dari saya untuk anda

Silakan dibaca. Semoga bermanfaat! :-)

Salam hangat dari sahabatmu,

Seni Memaksimalkan Daya Tarik

Oleh: Anne Ahira

Memiliki kepribadian yang menarik pasti
diidamkan setiap insan. Saya, Anda,
maupun siapa saja. Kehadiran pribadi
yang menarik selalu dinanti-nantikan
banyak orang. Ketiadaannya dirindukan.

Pertanyaannya, kualitas istimewa APA
yang ada pada manusia, yang bisa
membuat orang lain kagum dan terpesona?
Dan... ANDA-kah orangnya?

Sebagian orang mungkin berpikir hanya
orang-orang yang cantik, ganteng secara
fisik, pintar, atau bahkan kaya yang
memiliki daya tarik? Sebenarnya tidak
demikian!

Setiap orang berpotensi untuk menjadi
seorang insan yang memiliki daya tarik
tinggi, menjadi sosok yang dielu dan
diharapkan. Termasuk anda sendiri!
Pesona anda bisa ditumbuhkan dan
diciptakan dengan energi positif yang
anda miliki.

Bagaimana memunculkan aura positif anda
agar membuat ketertarikan bagi yang
lainnya?

Berikut adalah 7 Seni Memaksimalkan
Daya Tarik:


Teruslah Berbuat Baik Tanpa Pernah
Menghitungnya


Lakukan kebaikan layaknya menulis di
atas pasir dan pahatlah di batu untuk
setiap kesalahan yang Anda lakukan.

Artinya, lupakan setiap kebaikan anda
kepada orang lain, tak perlu menghitung! :-)

Sikap seperti ini akan melatih keikhlasan,
dan pada saat terbiasa, anda akan
merasakan arti puas yang sejati.

Merendahlah Agar anda Menjadi Tinggi

Orang yang merendah justru banyak
disenangi orang lain. Lain halnya
dengan orang yang sombong, kerendahan
hati merupakan perwujudan dari
toleransi dan memiliki nilai yang
tinggi.

Kerendahan hati dan kedamaian saling
bertautan. Percayalah pada diri
sendiri, dan singkirkan keinginan untuk
selalu ingin membuktikan pada orang
lain.

Jagalah Kemurnian

Tampil 'apa adanya'. Jadilah diri
sendiri. Untuk memiliki daya tarik
kita tidak perlu menjadi orang lain.

Menjadi diri sendiri jauh lebih
bernilai ketimbang kita selalu ingin
tampil 'seperti orang lain'.

Jadilah Orang Yang Penuh Minat

Apa yang anda katakan pada diri sendiri
tentang kehidupan, dan diri anda
sendiri, dari hari ke hari, bisa memberikan
efek yang luar biasa.

Sepanjang waktu, lihatlah diri anda sendiri
sebagai pribadi yang menarik. Pertahankan
perasaaan itu sejelas mungkin dalam pikiran.

Dengan sendirinya, 'alam' akan menarik
segala hal yang penting untuk
menyempurnakan perasaan dan pandangan
anda itu.

Jadilah orang yang selalu ceria, penuh
harapan, dan buat dunia ini terpikat
pada anda!

Wajah Ceria

Tertawa itu sehat. Buat wajah anda
selalu ceria.

Saat kita tersenyum, otak akan bereaksi
dan memproduksi endorphin (zat alami
yang memindahkan rasa sakit). Selain
itu, senyuman akan membuat anda bisa
rileks. Senyuman juga akan menebarkan
kegembiraan pada orang lain.

Tekankan dalam pikiran, saat anda
bersama orang lain, bahwa senyuman
dapat memperpendek 'jarak' antar orang
lain.

Antusias dan Hasrat

Dua hal ini merupakan ibu yang
melahirkan sukses. Antusias dan hasrat
dapat mendatangkan uang, kekuatan dan
pengaruh. Hal besar tak akan dapat
dicapai tanpa antusias.

Yakin selalu pada apa yang anda
kerjakan. Kerjakan tiap pekerjaan anda
dengan penuh cinta. Masukan antusias
dalam pribadi anda, maka ia akan
menciptakan hal yang luar biasa buat
anda.

Tata Krama

Tingkah laku, kesopanan dan kebaikan
bisa membuat orang lain percaya pada
kita. Tata krama yang baik akan membuat
orang lain merasa nyaman dengan kita.

Tata karma merupakan sumber kesenangan,
memberikan rasa aman, dan ini dilakukan
dengan menunjukan penghormatan pada
oran lain.

Bersikap sopanlah pada setiap orang
yang anda kenal, tidak peduli status
dan kedudukan mereka. Perlakukanlah
setiap orang dengan tata krama.

Senin, 05 September 2011

" Takdir "

Sering kita mendengar orang yang selalu gagal dalam mencapai kesuksesan hidup berkata, ” Ini sudah takdir saya, dan saya harus ikhlas menerimanya.”
Benarkah orang tersebut gagal karena memang dia sudah ditakdirkan hidup sebagai seorang pecundang ?.
Ketika ada yang tidak naik kelas, apakah memang takdrinya ? ataukah dia yang tidak mau belajar dengan tekun ?
Ketika ada pengusaha yang jatuh bangkrut, apakah itu sudah takdirnya ? ataukan dia yang kurang kreatif dan inovatif sehingga perusahaannya kalah bersaing dengan perusahaan kompetitornya ?
Ketika ada selebrity yang sudah beberapa kali mengalami kegagalan dalam membina kehidupan rumah tangga, apakah itu karena takdir yang harus dijalaninya ataukah karena selebrity tsb tidak memiliki tekad dan komitmen yang tinggi untuk mempertahankan keutuhan keluarganya ?
Yang jelas tulisan ini tidak bermaksud memanipulasi pengertian takdir sebagai suatu bentuk keimanan kepada Tuhan. Akan tetapi lebih kepada Takdir jangan selalu dijadikan tumbal sebagai pembenar atas kesalahan kita dalam menyikapi pasang surutnya kehidupan.
Hidup akan terus berjalan ” Live is go on”, permasalahannya adalah bagaimana kita menyikapi setiap permasalahan hidup yang muncul dan tetap bisa tampil sebagai pemenang.
Untuk bisa menjadi pemenang kita wajib memiliki mental sebagai pemenang atau jawara.
Seorang pemenang akan selalu optimis dan penuh harapan menatap masa depan meskipun harus mendaki bukit yang terjal dan lembah yang curam.

Seorang pemenang melihat setiap permasalahan sebagai suatu tantangan untuk dipecahkan dan bukan untuk dihindari.

Menurut Vincent T, Lombard “ Perbedaan antara seorang pemenang (Winner) dengan seorang pecundang (Looser) bukanlah karena kurangnya kekuatan atau kurang pengetahuan tetapi karena kurangnya kemauan”

Seorang pemenang akan mendudukkan ” Takdir ” sebagai suatu hubungan sebab akibat dan bukan hanya sebagai hasil akhir dari sebuah perjuangan yang panjang dan melelahkan.

Tapi apa sih sebenarnya takdir itu ?

Takdir adalah ukuran atau takaran. ”Takdir adalah hukum Tuhan yang diberlakukan untuk kehidupan manusia dan alam raya. Kata takdir (taqdir) terambil dari kata “qaddara” berasal dari akar kata “qadara” yang antara lain berarti mengukur, memberi kadar atau ukuran.

Jika Anda berkata, ʺAllah telah menakdirkan demikian,ʺ maka itu berarti, ʺAllah telah memberi kadar, ukuran, atau batas tertentu dalam diri, sifat, atau kemampuan maksimal makhluk‐Nya”.
Kalau melihat praktek sehari‐hari, saya melihat bahwa yang menjadi masalah bukan bagaimana takdir itu dipahami atau diartikan. Ini sepertinya sudah “muttafaqun alaih” atau sudah kita sepakati bersama.

Lalu apa yang menjadi masalah?

Yang menjadi masalah adalah bagaimana orang memahami posisi dirinya dalam takdir Tuhan. Bagaimana orang meletakkan dirinya dalam lingkaran takdir Tuhan itulah yang membedakan orang per‐orang. Ini terjadi ketika kita membawa konsep takdir ini untuk menjelaskan nasib kita. Nasib di sini terkait dengan warna‐warninya keadaan diri kita, misalnya: sukses‐gagal, sengsara‐bahagia, berpenghasilan banyak dan berpenghasilan sedikit, maju‐mundur, menang‐kalah, dan seterusnya

Sebagai ilustrasi adalah, adanya orang yang mengangkat atau memposisikan dirinya sebagai “sebab” atau “penyebab” (the cause) dalam takdir Tuhan. Tetapi ada juga orang yang memposisikan dirinya sebagai “akibat” (the effect) dalam takdir Tuhan.

Jika kita tahu, sadar dan yakin bahwa seluruh nasib yang kita terima hari ini (nasib karir, nasib studi, nasib usaha, nasib keluarga, dst) adalah akibat (langsung dan tidak langsung) dari pilihan‐pilihan yang telah kita ciptakan di masa lalu, maka kita telah memposisikan diri kita sebagai penyebab (the cause). Kita adalah penyebab dari nasib kita.

Sebaliknya, jika kita meyakini bahwa seluruh nasib hidup yang kita terima hari ini merupakan takdir Tuhan (bukan karena pilihan kita), maka di situ kita telah memposisikan diri sebagai akibat (the effect). Pemahaman kita tentang takdir itu kita angkat sebagai sebab (penyebab) dan kita memposisikan diri sebagai akibat.

Pertanyaannya adalah, apakah anda menjadi Penyebab ataukah anda menjadi Akibat?

Kata orang bijak, hidup ini adalah pilihan (life is choice). Terkait dengan ini, kita pun boleh memilih antara memposisikan diri sebagai Penyebab dan boleh pula memposisikan diri sebagai Akibat. Namun demikian, satu hal yang tidak bisa kita pilih adalah konsekuensinya.

Jika kita memilih sebagai Penyebab, maka kita mempunyai otonomi pada diri kita, tetapi kalau kita memilih sebagai Akibat, maka dengan sendirinya otonomi itu hilang. Berbagai studi membuktikan bahwa orang yang punya otonomi atas dirinya jauh lebih sehat dan jauh lebih bagus nasibnya.

Hal ini juga sejalan dengan salah satu Hukum Alam yang sekarang lagi menyedot perhatian masyarakat di seluruh dunia yaitu adanya fenomena ” Hukum Daya Tarik “ atau “ The Law of Attraction” dimana dalam salah satu bukunya “The Secrets Law of Attraction”, Jack Canfield & D.D Watkins menyatakan bahwa : “ Kita semua adalah produk dari seluruh pikiran kita yang pernah terlintas, dari yang pernah kita rasakan, dan dari tindakan yang kita ambil selama ini. Dan…..pikiran yang ada di benak kita hari ini, perasaan yang kita rasakan hari ini, dan tindakan yang kita lakukan hari ini akan menentukan apa yang akan kita alami besok”.

“Kelirulah seseorang yang hanya mengingat takdir pada saat terjadi malapetaka. Tapi, lebih keliru lagi yang mempersalahkan takdir untuk malapetaka yang menimpanya. Bagi mereka yang menutupi kesalahanya dengan dalih takdir, tidak kecil dosa yang mereka sandang.”(Prof. Quraish Shihab).

Saat ini Krisis Ekonomi Global kembali menerjang kita, yang dimulai dari krisis yang melanda Negara Super Power Amerika Serikat yang terus berimbas keberbagai Negara, termasuk Indonesia.

Ditengah himpitan berbagai masalah ekonomi yang menimpa sebagian besar masyarakat kita tsb maka adanya krisis global tsb semakin menambah berat beban yang harus dipikul setiap keluarga untuk dapat hidup layak sebagaimana mestinya.

Namun dengan pemahaman tentang Takdir yang benar maka kita upayakan untuk dapat memposisikan diri sebagai Penyebab (The Cause) atas nasib kita. Apa reaksi dan tindakan serta antisipasi kita atas krisis ekonomi global yang terjadi saat ini sangat menentukan kondisi dan nasib kita di masa depan.

Dengan demikian kita akan melakukan upaya-upaya maksimal untuk tetap dapat bertahan ditengah badai krisis yang sedang melanda kita.

Kita tetap optimis bahwa badai pasti akan berlalu, dan dengan tindakan-tindakan yang tepat dan terencana serta terukur maka perahu kita akan dapat tetap terus berlayar meskipun didera oleh badai dan gelombang resesi dunia yang berkepanjangan sekalipun.

Mulai saat ini mari kita tatap masa depan dengan penuh harapan.

Harapan akan membangun mimpi seseorang, dengan harapan seseorang bisa melihat dunia dengan segala keindahannya, mensyukuri keberadaan dirinya dan merasa mampu untuk tetap bertahan.

Seorang penyair menyatakan bahwa harapan itu seperti sayap burung yang mampu membawa terbang dirinya ke alam bebas untuk bisa merasakan hidup yang sejatinya.

Berbeda dengan orang-orang yang tidak mempunyai harapan, mereka akan cendrung berputus asa. Melihat dunia dari kegelapan, merasakan bahwa keberadaanya tak ada gunanya lagi sehingga banyak juga orang yang berputus asa akhirnya menyakiti diri mereka sendiri bahkan ada yang sanggup untuk mengakhiri keberadaan dirinya sendiri, dan pada ujungnya kembali Takdir yang dijadikan kambing hitam atas kemalangan hidupnya.

Dengan menyadari bahwa Takdir adalah suatu ketentuan dari Allah SWT, namun tetap merupakan konsekwensi atas segala tindakan yang telah kita ambil, maka kita akan mendudukkan usaha atau ikhtiar sebagai jalan keluar atas segala permasalahan kita, dengan tentunya tetap bersandar pada kekuatan yang jauh lebih besar dari kita, yaitu kekuatan Sang Maha Pencipta. Untuk itu doa tetap kita mohonkan agar usaha dan langkah yang kita ambil tidak hanya baik dan sesuai dengan keinginan kita, tapi juga sesuai dan cocok dengan kehendak-NYA sebagai pemilik dan penguasa alam semesta ini.

Menutup tulisan ini, saya kutipkan pendapat salah seorang intelektual muslim kita Bapak Prof. Nurchulish Madjid, “Untuk sesuatu yang masih akan terjadi atau akan dikerjakan, kita harus berbicara tentang kewajiban melakukan ikhtiar, memilih kemungkinan yang terbaik, justru berdasarkan pengertian kita tentang hukum‐hukum ketetapan Tuhan yang menguasai hidup kita, yang dalam kitab Suci disebut taqdir atau sunah Allah.”

Referensi Lainnya : http://forumbisnisdanpromosi.blogspot.com/

"Perhitungan Pahala Ramadan"

Oleh: Ustad Raswan/Republika

Setiap manusia ketika beribadah dan beramal tentu tidak pernah luput dari tujuan ingin mendapat pahala. Seberapa besar pahala tergantung pada bagaimana ibadah dan amal itu dilakukan. Bagaimana kualitas amal serta ibadah dan berapa kuantitas ibadah dan amal yang kita kerjakan.Bahkan juga tergantung pada tinggi rendahnya kepayahan (masyaqah) dalam melaksanakannya.

Bagi umat Nabi Muhammad SAW ada satu anugerah yang sangat besar dan tidak diberikan kepada umat sebelumnya, yaitu berupa bulan Ramadan yang di dalamnya banyak keistimewaan dibandingkan dengan bulan lainnya.Bahkan Rasulullah SAW menyampaikan bahwa “Jika umatku tahu nilai yang ada dalam bulan Ramadan, maka pasti mereka berharap seluruh bulan menjadi bulan Ramadan”.

Betapa Maha Kaya dan Maha Pemurahnya Allah SWT, sebagaimana Rasulullah SAW bersabda, “Dalam bulan biasa, pahala setiap kebajikan dilipatgandakan 10 kali lipat, namun dalam bulan Ramadan pahala amalan wajib dilipatgandakan 70 kali lipat dan amalan yang sunah disamakan dengan pahala amalan wajib di luar Ramadan." (HR Muslim)Kalau dilihat dari logika matematika, kita akan dapat menghitung berapa jumlah pahala jika kita beramal. Di bulan biasa beramal Rp 1.000 akan diganti oleh Allah dengan Rp 10 ribu. Maka pada bulan Ramadan, Allah akan mengganti dengan Rp 70 ribu.Artinya jika di surga Allah kita berharap mendapat rumah mewah seharga Rp 1 miliar maka kita cukup beramal Rp 100 juta di luar bulan Ramadan.Bayangkan jika umat tahu dalam arti yakin dengan seyakin-yakinnya akan janji Allah ini, maka tidak akan ada satupun dari mereka yang rela melewatkan satu detik dan menit pun bulan Ramadan kecuali untuk dijadikan ibadah dan amal.Perumpamaan lainnya jika dalam satu mal dan swalayan ada diskon 50 persen dengan kualitas barang sama dengan barang yang tidak didiskon dan bukan barang cuci gudang, maka pasti banyak yang datang mengunjungi mal tersebut.Lalu bagaimana dengan diskon sampai 98,5 persen lebih? Contoh: Jika kita mau beli motor seharga Rp 15 juta, kita cukup menyediakan uang Rp 15juta dibagi 70 maka uang yang harus ada Rp 214.286 saja.Dan diskon Allah ini berlaku sepanjang Bulan Ramadan.

Maka wahai manusia yang beriman, marilah kita isi bulan Ramadan ini dengan ibadah dan amal yang terbaik. Agar kita bisa memanfaatkan diskon Allah yang terbesar sepanjang tahun ini.
Penulis adalah sahabat Republika Online dan dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulis juga seorang dai di LPPD Al-Khoeru